Negeri Korupsindria



Tahun 3035 di sebuah negeri bernama Korupsindria. Pagi yang sangat cerah. Burung-burung keluar dari sarangnya untuk mulai mencari makan. Sinar matahari mengintip dari selah-selah gedung-gedung pencakar langit, memberi kehangatan orang-orang yang akan beraktifitas di pagi itu.

Namun pagi itu tidak tampak seperti biasanya. Jalanan  terlihat lengang, hanya beberapa orang saja tampak sedang terburu-buru mengayuh sepedanya, dan kendaran bermotor pun masih bisa dihitung dengan jari. Beberapa angkutan umum yang lewat pun terlihat sepi penumpang. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Yang biasanya pada jam-jam seperti ini, untuk jalan kaki saja sulit. Karena di mana-mana luar biasa padatnya.

Rupanya pada hari itu, di Negeri Korupsindria sedang ada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden. Jadi banyak para warganya yang masih berada di rumah ataupun berada di TPS setempat. Untuk bersiap-siap  memberikan hak suara memilih calon pemimpin baru bagi mereka.

Pada Pemilu kali ini, setelah proses seleksi yang cukup panjang. Akhirnya tersisa dua pasang kandidat calon Presiden dan Wakil presiden, yang akan maju dan dipilih secara langsung oleh rakyat Korupsindria, yang nantinya akan memimpin negara ini untuk lima tahun ke depan. Dan tentunya diusung dari beberapa partai yang berbeda-beda pula.

Pasangan Capres dan Cawapres  nomer urut satu bernama Kukilo Darto dan Muspro. Mereka diusung oleh lima partai kuat pro Pemerintah, yaitu Partai Maju Mundur Enak ( PM2E ), Partai Volker, Partai Korupsi Reformasi ( Pakore ), Partai Bulan Purnama ( PBP ), dan Partai Haus Keadilan ( PHK )..

Sedangkan pasangan nomer urut dua bernama Herman Wito dan wakilnya Juki Yusuf. Mereka berdua diusung oleh Partai Sederhana Indah ( PSI ) dan Partai Gebyuran  (   Gebrakan Guyub Rakyat Nasional ). Dua partai ini termasuk partai oposisi.

Sebenarnya, sosok pasangan nomer urut satu Kukilo Darto dan Muspro sudah tidak asing lagi bagi publik Korupsindria. Apalagi, dalam lima bulan terakhir ini pasangan tersebut makin santer saja diberitakan oleh media Nasional setempat atas keterlibatan mereka dalam beberapa kasus mega korupsi.

Memang sudah jadi rahasia umum, bahwa bakal pemimpin ataupun sudah jadi pemimpin di Negeri Korupsindria ini nantinya pasti akan jadi koruptor. Jadi jangan heran, kalau banyak pemimpin di negeri ini seringkali tersandung kasus korupsi  Karena memang dianugerahi kekayaan alam dan hasil bumi yang sangat melimpah. Menjadikan negeri ini salah satu negeri terkaya di dunia. Sehingga akhirnya menjadi lahan subur bagi para pemimpin mereka untuk memperkaya diri.  

Karena pada dasarnya mayoritas penduduk Korupsindria adalah orang-orang kaya dan juga lugu. Maka mereka sering tidak peduli apakah pemimpinnya itu korupsi atau tidak. Bagi mereka yang penting negara ini punya pemimpin, sehingga apabila anak di sekolah dasar diberi pertanyaan siapa Presiden Negara mereka akan ada jawabannya. Kalau nantinya pemimpin mereka bertindak korupsi, itu hal yang lumrah bagi mereka. Di benak mereka jauh lebih baik dipimpin pemimpin koruptor daripada pemimpin yang diktator.

Ada juga pepatah kuno Korupsindria yang mengatakan bahwa korupsi di negeri ini sudah menjadi budaya warisan turun temurun, barangsiapa Pemimpin di negeri ini tidak korupsi maka dia tidak akan mendapatkan kepercayaan dari rakyatnya. Karena rakyat merasa itu bukan pemimpinnya karena tidak berkorupsi. Entah siapa yang menciptakan pepatah kuno itu.

Lagipula, konon sejarah dari nama negara Korupsindria sendiri yang ditetapkan oleh Presiden pertama mereka bertujuan supaya korupsi tetap terjaga kelestariannya.Entah apa maksud dan tujuan sang Presiden pertama itu. Dan entah siapa yang menceritakan sejarah menyesatkan itu. Walau begitu rakyat Korupsindria percaya dan tetap mematuhi amanat tersebut. 

Oleh karena beberapa sebab itulah Kukilo Darto dan Muspro tetap percaya diri dan tanpa  merasa bersalah untuk tetap maju mencalonkan diri sebagai Presiden dan Wapres. Toh, tidak ada yang berani menetapkan mereka jadi tersangka. Biarkan saja media terus menerus memberitakan kasus korupsi mereka. Lagipula mereka  tahu, bahwa rakyat masih sangat lugu jadi  tidak peduli akan tindakan korupsi mereka. Begitu pikir Darto dan Muspro.

Tapi nampaknya ketenangan para elite korupsi itu tidak akan bertahan lama lagi.

Keadaan yang telah berlangsung selama ribuan tahun itu, akhirnya membuat gerah kelompok mahasiswa di berbagai daerah. Mereka menuntut adanya perubahan. Para mahasiswa mulai terbuka matanya, menyadari bahwa korupsi di negara mereka kian parah. Hutang luar negeri meningkat pesat . Mereka merasa korupsi semakin membuat lemah pada setiap sendi kehidupan. Mereka pun berupaya menyadarkan para orang-orang tua, bahwa yang mereka percaya selama ini, korupsi itu indah adalah salah. Bahwa pepatah kuno korupsi harus dibudayakan itu sesat. Dan supaya akhirnya mereka mau bersama-sama berjuang ikut memerangi korupsi.

Memang perjuangan para mahasiswa Korupsindria tidaklah mudah. Karena budaya korupsi yang sudah berlangsung sangat lama, menjadikan akar-akar yang menopang para koruptor ini sangatlah kuat dan  kokoh. Dan karena masih banyaknya orang-orang tua kolot yang masih berpegang teguh pada pepatah kuno bahwa korupsi itu indah serta tidak begitu peduli dengan nasib negara ke depannya. Juga menyebabkan perjuangan mahasiswa sangat sulit untuk bisa mencapai klimaks.

Di tengah-tengah rasa pesimisme dan keputusasaan para mahasiswa, karena sulitnya membuat perubahan di negara yang mereka cintai. Atas sulitnya menyeret para koruptor ke  meja pengadilan yang benar-benar bersih. Dan atas sulitnya membersihkan negara ini dari korupsi.

Munculah sosok bak superhero, yang memberikan harapan baru bagi para reformis. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah Herman Wito. Herman Wito dikenal sebagai pribadi sederhana, jujur, tegas, pekerja keras, dan tentunya sesuai harapan para mahasiswa Herman Wito sangat membenci yang namanya korupsi.

Dengan cara-caranya yang santun dan merakyat, Herman Wito mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat. Mulai melakukan gerakan-gerakan perlawanan pada  kebijakan pemerintahan yang dinilai menyeleweng. Herman Wito tidak sendiri, dia bertemu dengan Juki Yusuf. Sosok Juki Yusuf tidak jauh berbeda dengan Herman Wito, dia sangat benci dengan ketidak-adilan. Bersama mereka memperjuangkan hak-hak rakyat Korupsindria.

Setelah terus menerus berusaha tanpa lelah melakukan gerakan perubahan, Herman Wito, Juki Yusuf, dan para pendukungnya mulai berpikir, bahwa untuk benar-benar merubah dan membersihkan negara ini tidak bisa hanya dengan cara-cara seperti ini. Harus ada pemimpin baru yang bersih dan bersedia bekerja untuk rakyat. Dan pemerintahan harus ditata ulang dari akarnya.

Gelagat Herman Wito untuk merubah negara ini tercium oleh PSI ( Partai Sederhana Indah ) dan Partai Gebyuran ( Gebrakan Guyub Rakyat Nasional ). Dua partai oposisi ini bersedia menjadi kendaraan politik Herman Wito untuk maju di Pemilihan Umum Presiden. Mahasiswa dan para pemuda pun sangat mendukung bila Herman Wito maju mencalonkan diri untuk jadi pemimpin mereka  Tanpa pikir panjang Herman Wito langsung menerima pinangan dari dua partai tersebut. Dan segera dia menunjuk Juki Yusuf menjadi wakilnya untuk maju pada Pilpres.

Demikianlah, pasangan Herman Wito dan Juki Yusuf  maju dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Merasa adanya ancaman serius dari partai oposisi, yang menempatkan Herman Wito dan Juki Yusuf pada garis depan. Kukilo Darto, Muspro bersama  koloni partainya mulai menerapkan politik kotornya. Mereka mulai menyerang pasangan Herman Wito dan Juki Yusuf dengan isu SARA, kampanye hitam, isu poligami Juki Yusuf, dan isu-isu kotor lainnya.

Tapi, itu semua tidak membuat Herman Wito dan Juki Yusuf bergeming. Dukungan untuk mereka malah semakin mengalir deras. Pendekatan kepada masyarakat bawah langsung saat masa kampanye juga menjadi sebuah pembeda dengan pasangan Kukilo Darto dan Muspro. Bahkan dengan pasangan-pasangan pemimpin terdahulu yang lebih memilih berkampanye mencari dukungan para pengusaha. Dan tidak pernah menyentuh orang-orang kurang mampu, karena pikir pemimpin terdahulu mereka mayoritas rakyat Korupsindria adalah orang-orang kaya. Jadi untuk apa memikirkan orang yang tidak mampu.

Para pengusaha dan mayoritas orang-orang kaya pun tidak luput dari sasaran kampanye Herman Wito dan Juki Yusuf. Atas pengertian yang diberikan oleh pasangan itu, para pengusaha mulai terbuka matanya bahwa tingginya tingkat korupsi pada birokrasi, juga bisa mengancam bisnis mereka, dan juga mempengaruhi niat investor asing untuk menanam modal di negaranya. Lambat laun negara akan mengalami inflasi, dan dampak paling parah perusahaan mereka bisa bangkrut. Sadar akan ancaman yang mengerikan itu, aliansi pengusaha sepakat akan mendukung sepenuhnya pencalonan Herman Wito dan Juki Yusuf.

Masa kampanye usai, berganti dengan minggu tenang, dan tibalah hari pencoblosan.

Sesuai harapan rakyat dan dugaan para analis. Pada pengumuman hasil pengumpulan suara terakhir pasangan nomer urut dua yaitu Herman Wito dan Juki Yusuf unggul telak 78 % banding 22 % atas pesaing utama mereka pasangan nomer urut satu Kukilo Darto dan Muspro.

Kemenangan ini disambut gegap gempita oleh segenap rakyat Korupsindria. Nama Herman Wito dan Juki Yusuf di elu-elukan dari pusat kota sampai pelosok desa. Tua- muda, kaya-miskin, pria-wanita, semua menyambut kemenangan pemimpin baru mereka.
Pemimpin yang akan memimpin negara ini menuju era baru.

Di bawah kepemimpinan Herman Wito dan Juki Yusuf, Lembaga Penegak Hukum ditata ulang kembali sehingga benar-benar menjadi lembaga yang bersih. Para koruptor termasuk Kukilo Darto dan Muspro diseret ke pengadilan dan dijebloskan ke tahanan.

Atas usulan Herman Wito dan Juki Yusuf  tentang penggantian nama negara yang baru, karena dirasa nama Korupsindria bertentangan dengan ideologi negara yang baru sekarang. Negara baru yang sangat anti akan adanya praktik korupsi. Akhirnya disetujui pada sidang paripurna DPR/MPR , dan tentunya  oleh segenap rakyat. Dan nama negara ini berganti menjadi Republik Indahnian.

Demikian nama negara berganti jadi Republik Indahnian. Dan mulai dikenal oleh seluruh negara di dunia, sebagai negara yang makmur,kaya,dipimipin oleh pemimpin yang arif dan bijaksana, dan tentunya negara yang bebas dari korupsi.

Akhirnya banyak tamu-tamu negara berdatangan dari negara-negara sahabat yang ingin melakukan studi banding tentang penanganan korupsi. Yang ingin mereka coba terapkan pada negara mereka. Satu di antara sekian banyak negara itu, ada satu negara berasal dari antah berantah yang  membuat terkesima Presiden Herman Wito. Karena negara itu banyak dibicarakan oleh masyarakat dunia sebagai negara yang memiliki  alam luar biasa indahnya, memiliki pribadi pribumi yang ramah dan bersahaja, hasil bumi yang melimpah. Namun sayang, selama ratusan tahun sampai 3035 belum bisa terbebas dari penjarah uang rakyat yang namanya koruptor.

Sungguh malang nasib negara itu. Begitu pikir Presiden Herman Wito.





Comments

  1. Why casinos are rigged - Hertzaman - The Herald
    In the UK, novcasino casino games are rigged and 바카라 사이트 there is evidence herzamanindir.com/ of fraud, crime worrione or disorder https://febcasino.com/review/merit-casino/ or an individual's involvement. There are also many

    ReplyDelete

Post a Comment